Minggu, 13 Mei 2018

PERKEMBANGAN E-RETAIL DI INDONESIA





E-retail adalah salah satu model bisnis dari E-commerce
E-commerce mulai berkembang di Indonesia sejak 1996, yang ditandai dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi. Selanjutnya muncul sebuah mall online yang disebut D-Mall yang telah menampung 33 toko online. Dijaman globalisasi ini, e-commerce tidak lepas dari yang namanya internet. Pengguna internet di Indonesia mencapai 63 juta pengguna atau sekitar 24,23 % dari jumlah penduduk Indonesia. Ini menandakan pasar Indonesia masih dalam tahap perkembangan.
Perkembangan E-retail di Indonesia sejalan dengan makin populernya Online Shopping di dunia pada saat ini.  Toko online di Indonesia baru mulai populer di tahun 2006. Pada akhir tahun 2008 jumlah toko online di Indonesia meningkat puluhan hingga ratusan persen dari tahun sebelumnya. Faktor pendukungnya adalah makin banyaknya pengguna internet di Indonesia, yang tadinya hanya sekitar 2.000.000 orang pada tahun 2000 menjadi 25.000.000 pengguna pada tahun 2008 (internetworldstats.com, data hingga Juni 2008). Faktor kedua yang menyebabkan hal tersebut, karena semakin mudah dan murahnya koneksi internet di Indonesia, ketiga semakin banyak pendidikan dan pelatihan pembuatan toko online dengan harga sangat terjangkau.
Perkembangan online shopping atau belanja online seperti halnya blibli.com, tokobagus.com, kini semakin ramai dengan berbagai jenis produk mulai dari fashion, makanan, keperluan rumah tangga, sampai gadget dll. Saat ini diperkirakan jumlah toko online di Indonesia telah berjumlah ratusan.
Semakin banyak e-commerce (layanan untuk sarana jual/beli online) yang berkembang di Indonesia membuat banyak perubahan pola belanja masyarakat yang awal bersifat konvensional kini berbelanja cukup dengan memilih produk yang ada di web/blog. Website depkominfo telah mempunyai halaman sistem informasi pemetaan e-commerce Indonesia, namun sistem tersebut belum berjalan sebagaimana mestinya.  Beberapa toko online memiliki data web yang selalu terupdate dan memiliki informasi kontak yang jelas. Toko online lainnya ada yang datanya tidak update (informasi terakhir adalah data antara 1 bulan hingga 12 bulan sebelumnya), ada pula yg tidak memiliki informasi kontak secara jelas, dan fitur e-commerce yang tidak lengkap.
Saat ini diperkirakan jumlah toko online di Indonesia telah berjumlah ratusan, Menurut data statistik: jumlah masyarakat online di seluruh dunia (data tahun 2007) adalah 1,2 milyar dan diperkirakan bertumbuh menjadi 1,9 milyar pada tahun 2011. Pertumbuhan pengguna internet yang amat pesat nampak di seluruh benua, benua Asia tertinggi dari benua-benua lainnya. Data Jurnal Bisnis Internasional: para pebisnis kecil yang menggunakan internet marketing bertumbuh 46 % lebih cepat dibanding mereka yang belum menggunakan internet marketing. Media digital seperti internet telah merajai seluruh area bisnis dan komunikasi, mengalahkan media print (cetak).
Toko online sangat indentik dengan UMKM, baik dari segi permodalan hingga manajemennya, bedanya hanya medianya saja, UMKM menganut media offline, sedangkan toko online menggunakan cara online. Namun satu hal yang cukup penting adalah belum adanya lembaga yang mewadahi dan mampu melindungi toko online Indonesia. Untuk komunitas toko/bisnis online sendiri ada beberapa yang sudah terbentuk diharapkan dapat menumbuhkan bisnis online di Indonesia.  Contoh  penyedia layanan E-Retail adalah TokoBagus, Lazada, Kaskus dan masih banyak lagi yang lainnya.

Prediksi perkembangan E-retail di Indonesia tahun 2018
Sektor e-commerce digadang-gadang masih menjadi sektor yang akan mendapatkan banyak investor di 2018. Di tahun 2017 saja pertumbuhan investasi e-commerce mencapai angka USD 5 miliar. Angka tersebut didapatkan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Angka sebesar itu tentunya masih menjadi e-commerce sebagai ladang investasi yang masih menggiurkan di tahun 2018. Lalu bagaimana prediksi perkembangan e-commerce dan Tren e-Commerce di 2018?
Tentunya sektor e-commerce masih menjadi daya tarik bagi pemilik modal untuk menanamkan uangnya disektor tersebut. Apa lagi jumlah pengguna internet yang semakin bertambah setiap tahunnya, serta para penjual online pun semakin bertambah setiap tahunnya. Hal ini membuat sektor ini masih menjadi incaran pemodal. Serta sektor bisnis online ini akan menjadi tren yang menarik untuk di ulas dan diketahui. “Sektor e-commerce tumbuh 60%-80% dalam per tahun,” terang Thomas Lembong, Kepala BKPM seperti yang dikutip dari id.beritasatu.com. Lembong pun mengatakan di tahun 2018 menjadi tahun yang positif bagi bisnis berbasis jaringan internet. Sektor ini pun dianggap akan berkontribusi sangat besar bagi pertumbuhan investasi nasional. Lalu bagaimana perkembangan e-commerce di 2018? Kita akan ulas dengan detail mengenai perkembangan yang akan semakin diminati.

1.     Perilaku Konsumtif Masyarakat Berubah
Masyarakat Indonesia telah menyadari bahwa belanja online sekarang lebih mudah, dibandingkan mereka harus belanja secara offline. Bahkan e-commerce saja tidak hanya menyediakan layanan berbelanja online, tetapi mereka pun memberi ruang khusus untuk pembayaran PPOB (payment point online bank).
Sistem PPOB adalah sistem pembayaran berbagai kebutuhan masyarakat seperti listrik, BPJS, telepon, cicilan kendaraan, PDAM, serta pembayaran lainnya mereka lebih memilih untuk melakukannya secara online. Terbukti dari banyaknya e-commerce dan marketplace yang menyediakan layanan tersebut. Perkembangan e-commerce dan tren e-commerce di 2018 untuk PPOB pun sepertinya akan terus berkembang. Karena masyarakat tidak lagi menjadikan marketplace sekedar tempat belanja fashion ataupun gadget. Bahkan untuk membeli tiket konser ataupun pertandingan olahraga sudah bisa melalui sistem online dan memesan secara langsung. Tiket konser dan pertandingan pun kini sudah bisa dibeli secara online, tentunya ini sangat memudahkan masyarakat dalam membeli tiket.

2.     Masyarakat Lebih Suka Belanja Online
Tahun 2018, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) memprediksi akan ada sekitar 50 retail offline yang akan tutup, dan segera merubah format bisnis mereka sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat luas saat ini. Tentunya ini menjadi angin segar dalam perkembangan e-commerce dan tren e-commerce di 2018.
Bukti selanjutnya mengapa masyarakat lebih suka belanja online adalah meningkatnya volume transaksi secara online sepanjang 2017. Menurut laporan We Are Social yang diperoleh oleh Tim Antijobless dari Platform gaya hidup, Shopback, di tahun 2017 ada peningkatan konsumsi belanja barang dan jasa secara online dari 26% di tahun 2016 menjadi 41 % selama tahun 2017. Shopback juga memaparkan hasil survei yang dilakukannya terhadap sekitar 1000 responden di Indonesia, sebanyak 70,2% responden mengakui keberadaan e-commerce dan marketplace telah merubah perilaku belanja mereka.

3.     Jasa Pengiriman One day Delivery Service semakin Diminati
Semakin banyak masyarakat yang berbelanja di e-commerce, semakin banyak pula mereka mendapatkan barang di hari yang sama setelah pembelian. Bahkan di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan lainnya, beberapa e-commerce sudah bekerjasama dengan jasa pengiriman agar barang yang di pesan bisa sampai pada hari yang sama juga. Hal ini lah yang akan membuat jasa pengiriman one day delivery service akan semakin diminati di 2018 dan menjadi salah satu yang akan berkembang mengikuti perkembangan e-commerce dan tren e-commerce di 2018.

4.     Integrasi antar e-Commerce dengan Media Sosial
Masyarakat semakin melek untuk menjadi pengusaha, hal itu terlihat dari semakin banyaknya penjual online yang menjajakan barang dagangannya di e-commerce dan marketplace seperti Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia yang berada pada kisaran 2 juta orang.
Selain itu, jumlah penjual online yang memiliki toko online di media sosial semacam Facebook dan Instagram pun semakin meningkat. Di 2018, para e-commerce pun akan mengintegrasikan e-commerce mereka dengan media sosial. Seperti halnya Shopee yang memiliki fitur Instashop X Shopee, dimana penjual di Instagram bisa memasukan produk yang mereka jual melalui akun Instagram, langsung ke akun Shopee. Tren e-commerce di 2018 ini akan menjadi incaran para pedagan online.


Oleh  :
Ni Kadek Evi Suprayanti
15110111056 (MP.B/6)
Program Studi Manajemen Perhotelan
Universitas Dhyana Pura

1 komentar:

  1. snow peak titanium flask
    Description: These are a replica of the titanium stud earrings original snow seiko titanium mountain ski poles. They titanium engagement rings are constructed with a modern design, a titanium for sale traditional shape with micro titanium trim strong

    BalasHapus